🐬 Sor Singgih Basa Bali Dan Contohnya

Kontendalam blog ini berisi artikel tentang materi pelajaran Bahasa Bali baik dari tingkat SD sampai ke jenjang Perguruan Tinggi SOR SINGGIH BASA. Home > > SOR SINGGIH BASA Jumat, 11 Mei 2012. SOR SINGGIH BASA. Ring Majalah Widya Pustaka sane kamedalang olih Falkutas Sastra Universitas Udayana Denpasar bulan mei 1984 ngunggahang mawarna SorSinggih Basa Bali ini merupakan sebuah aturan penggunaan kata (kruna) dalam Bahasa Bali tergantung siapa yang diajak bicara atau dimana kata/kalimat itu disampaikan. Bahasa Bali memang memiliki bahasa halus dan kasar, seperti daerah lainnya, ditambah lagi Bahasa Bali memiliki Sor Singgih. Berdasarkan berbagai sumber, berikut ini 7 jenis atau tingkatan sebuah kata (kruna) dalam Basa (bahasa) Bali yaitu: Basa Alus Singgih; Basa Alus Madia; Basa Alus Sor BahasaBali ini juga seringkali digunakan di beberapa wilayah lain, contohnya Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, dan Lampung. Tak hanya itu, masyarakat Kalimantan Tengah juga seringkali menggunakan Bahasa Bali. Hal ini lantaran mereka merupakan transmigran yang berasal dari Bali. BahasaBali memiliki tingkat rasa yang disebut dengan sor singgih bahasa. Hal ini diperlukan untuk berbicara kepada orang yang lebih dituakan atau dihormati. Dalam pergaulan sehari-hari atau sesama teman, mereka bisa menggunakan Bahasa Bali yang disebut dengan kruna andap (kata lepas hormat). Krunaalus singgih Kruna alus singgih adalah bentuk kosakata halus yang digunakan untuk menghormati atau memuliakan orang tua atau golongan atas. Contohnya: ADVERTISEMENT Ngandika atau mawacana artinya berkata. Ngaksi atau nyuryani artinya melihat. Makolem artinya tidur. Seda, lebar, atau lepas artinya mati. Ngrayunang atau munggah artinya makan. ï»żPENJELASANSOR SINGGIH BASA BALI. Basa Bali Alus Singgih atau ASI adalah bahasa Bali yang digunakan ketika berbicara dengan orang yang kita hormati, kastanya lebih tinggi, memegang jabatan, orangtua, dan sebagainya. Berbicara mengenai kasta, di Bali terdapat banyak kasta atau lebih tepatnya "warna". Biasanya alus madya merupakan bentuk yang terpotong dari alus singgih, karena singgih untuk menghormati orang lain. Contohnya dingeh itu basa andap, alus sornya adalah miragi, dan alus singgihnya Terlebihdengan adanya empat tingkatan bahasa lagi dalam Bahasa Bali Alus yaitu: Alus Sor, Alus Madia, Alus Mider, dan Alus Singgih. "Ini akan semakin membuat generasi muda enggan berbahasa Bali," ungkap Dewa Yogantara seorang guru Bahasa Bali dan pelestari budaya bali di Kabupaten Klungkung. Penelitianyang dilakukan Eka Ariathi (2010) menunjukkan bahwa 1) penggunaanSor Singgih Basa Bali dalam proses komunikasi pada STT Darma Bhuana cukup baik, karena hanya digunakan pada acara tertentu saja, (2) faktor yang menyebabkan STT Darma Bhuana sulit menerapkan Sor Singgih Basa Bali adalah faktor eksternal dan faktor internal yang meliputi faktor biologis dari keadaan anggota dan faktor psikologis juga mempengaruhi apabila dalam tubuh dan pemikiran mereka terjadi suatu kendala, maka SorSinggih Basa Bali di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli Sor Singgih Basa Bali di m buku bali. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Atur jumlah dan catatan. Namaorang Bali selain memiliki ciri khas berupa awalan kasta, ada juga kata Made, Ketut, Putu, Wayan, Nengah, Nyoman dan lainnya. Sebutan ini adalah sebuah ciri khas yang merupakan penanda seseorang adalah anak ke berapa,. Misalnya Made, ini adalah sebutan atau ciri khas anak kedua. Jadi pada umumnya nama orang Bali bisa diketahui dia anak ke dimanauntuk penyebutan tempat tinggalnya disebut dengan " jero "; (3) kasta sudra ( jaba ) merupakan kasta yang mayoritas di bali, namun memiliki kedudukan sosial yang paling rendah, dimana masyarakat yang berasal dari kasta ini harus berbicara dengan sor singgih basa dengan orang yang berasal dari kasta yang lebih tinggi atau yang disebut TKMm7. div class="page" title="Page 1"> The Balinese language is historical evidence for Balinese people who are domiciled as a vehicle for Balinese cultural expression, in which aesthetic, religious, social, political, and other aspects of Balinese life are recorded. The Balinese language is one of the regional languages that has a multi-level language system anggah-ungguhing basa/sor singgih basa Bali. The purpose of this study was to provide elementary school students with an understanding of the importance of learning the Balinese language asSor Singgih as Balinese culture. The method used in this study is a qualitative method with interview and observation techniques. The results of this research are that it is important for us to teachSor Singgih Balinese language to students, in addition to communicating with other people, we can also introduce the culture of the Balinese language to others. this can be done by using a short storybook, sample stories can make it easier for students to understandSor Singgih Balinese language . kependekan dari kata nĂ©nten Tiang ten maan kema. 2. tiang saya’ -> kependekan dari kata titiang Tiang ten polih merika. 3. ampun sudah’ -> kependekan dari kata sampun Tiang ampun polih jinah. 4. nika itu’ -> kependekan dari kata punika Tiang nika sanĂ© ngambil. 5. niki ini’ -> kependekan dari kata puniki Baju niki anĂ© anggona. 6. sira siapa’ -> kependekan dari kata sapasira Sira sanĂ© ngambil ayamĂ©?. 7. napi apa’ -> kependekan dari kata sapunapi Napi sanĂ© ngutgut jajanĂ©?, dst. c Kata Alus Mider Adalah kata alus yang dapat digunakan untuk menghormati seseorang yang patut dihormati, dan dapat pula digunakan untuk merendahkan orang yang patut direndahkan. Berdasarkan hal ini, maka kata alus mider memiliki tiga ciri, yaitu dapat digunakan untuk menghormati, dapat digunakan untuk merendahkan diri, dan memiliki rasa bahasa andap dalam bentuk kata lainnya Suasta26. Perlu diperhatikan bahwa, stiap kata kruna dalam bahasa Bali ada yang memiliki bahasa alus padanan kata lebih dari satu dan ada juga yang tidak memiliki bahasa alus padanan. Kata dalam bahasa Bali yang hanya memiliki satu padanan kata alus, maka kata alus tersebut disebut kata alus mider, sedangkan kata yang netral atau tidak memiliki bahasa alus maupun kasar disebut kata mider kruna mider. Contohnya 1. Ă©ling ingat’ Ida kantun Ă©ling ring titiang, ipun naler Ă©ling. 2. sareng turut’ Ida sareng maboros, ipun taler sareng. 3. rauh datang’ Ratu rauh meriki jagi tangkil, titiang rauh meriki naler jagi tangkil. 4. malih lagi’ BĂ©njang ipun jagi nunas malih, i ratu pacang mapaica malih?. 5. polih dapat’ Titiang polih nyingakin paksinĂ© ring taman, i ratu polih ngaksinin?. 6. pacang akan’ Biang i ratu pacang lunga ka pasar, pacang kairing antuk ipun. 7. lali lupa’ Ipun sampun lali, i ratu sampunang lali. 8. sampun sudah’ Titiang sampun uning, Ida Gusti Patih taler sampun uning. 9. durung belum’ Rakan i ratu durung rauh, naler ipun parekanĂ© durung. 10. gelis cepat’ Ida mamargi gelis ka purian, titiang gelis ngambilang wastranidanĂ©. d Kata Alus Sor Adalah kata alus yang dapat digunakan untuk merendahkan diri dan merendahkan seseorang yang patut direndahkan keandapang. Contohnya 1. mawasta bernama’ Titiang mawasta I Bodo. 2. maurip hidup’ Amonto sakit ipun, rauh mangkin I Nengah kantun maurip. 3. miragi mendengar’ Titiang sampun miragi ortinĂ© punika. 4. neda makan’ AsunidanĂ© sampun neda sanganan. 5. nĂ©wĂ©k sendiri’ Titiang rauh meriki nĂ©wĂ©k. 6. nunas minta’ Ipun rahina bĂ©njang pacang nunas ka puri. 7. mapajar berkata’ Bapan titiang mapajar asapunika. 8. buntut kaki’ Buntut titiangĂ© semutan kantos ngejer. 9. padem meninggal’ MĂ©mĂ©n ipun sampun padem. 10. ngwehin memberi’ Dadong titiangĂ© ngewehin jinah iwawu. 11. titiang saya’ titiang matur sisip ratu. B. KATA MIDER Kruna Mider Kata mider adalah kata yang rasa bahasanya netral. Maksudnya kata-kata mider tidak memiliki rasa bahasa yang berbeda, sehingga dalam pemakaiannya tidak memiliki bentuk yang lain Suasta 31. Kata mider dalam pemakaiannya bisa digunakan untuk berbicara dengan orang yang memang patut dihormati, orang yang lebih tua, orang yang tak dikenal, maupun pada orang yang lebih rendah jaba/kawula. Kata mider ini hanya memiliki satu bentuk saja, tanpa memiliki padanan alus maupun kasar, sehingga penggunaannya bisa saya katakan manasuka pada siapa pun bisa diucapkan. Contohnya 1. gulem mendung’ GulemĂ© nyansan tebel ring langitĂ© tegeh. 2. kaang karang’ Ring segara makĂ©h wĂ©nten kaang, tongos mengkeb bĂ©nĂ© anĂ© cenik-cenik. 3. kambing kambing’ Reraman titiangĂ© sanĂ© miara kambingĂ©. 4. ngejer gemetar’ PreraganidanĂ© kantos ngejer dukĂ© sabehan ring margi. 5. kija kemana’ I Ratu mangkin jagi lunga kija?. 6. dija dimana’ Dija wĂ©nten balih-balihan dibi sandĂ©?. 7. bunter bulat’ Pulung-pulung punika kirangan bunter. 8. gilik bulat panjang’ Kantos gilik katik jatahĂ© antuk ida ngerotin. 9. nyongkok jongkok’ Ida Peranda nyongkok ring bataran gedongĂ©. 10. ngepung mengejar’ Ida kantun ngepung ayam. 11. tembok tembok’ Tembok gedong idanĂ© kantun macĂ©t. 12. payuk periuk’ Sira ngambil payukĂ© ring pwaregan?. 13. bulu bulu’ Duagung Gde ngarsayang bulun ayam. 14. manas nanas’, kangkung, bluluk kolang-kaling’ Ida Duagung Biang ka pasar numbas manas, kangkung, lan bluluk. 15. ender kejar’, katanjung tersandung’ Gung Alit cokornyanĂ© katanjung daweg ngender layangan ring alun-alun dst. C. KATA ANDAP Kruna Andap Kata andap adalah yang memiliki nilai rasa bahasa biasa, tidak kasar, dan juga tidak halus. Apabila rasa bahasa kata andap dipertentangkan dengan rasa bahasa kata alus, maka rasa bahasa kata andap adalah dalam tinggkatan rasa bahasa rendah. Kata andap digunakan dalam berbicara antar seseorang yang telah akrab, yang bersifat kekeluargaan antara sesama wangsa, dan juga apabila golongan atas berbicara dengan golongan bawah. Kata andap juga disebut dengan istilah kata kasar sopan atau kata lepas hormat Suasta 34. Contohnya 1. apa Apa aliha I Nyoman mameteng di teba? 2. suba sudah’ Bapa jani suba maan meli uyah. 3. pipis uang’ Meme ngelah pipis duang tali rupiah. 4. baas beras’ Ene baas ane adepa di warung. 5. tonden belum’ Dugas dibi tiang tonden maan singgah ka Denpasar. 6. kedis burung’ Kedis ane di gedonge belina di peken Satria kin I Bapa. 7. batis kaki’ Batis I Kadeke katanjung di puan di kayehan. 8. bok rambut’ Gung Joni mabok gempel. 9. bedak haus’ Bibihe bedak sajan uli tuni. 10. lima tangan’ Limane matatu dugase ngarit dibi. 11. panak anak’ Men Dana ngelah panak dadua. 12. nasi Dija I Made meli nasi? 13. pula tanam’ Bunga sandate kisidang pula di sanggah. 14. gedeg marah’ Bli Kadek sebengne angus, mirib ulian gedeg basangne. 15. tendas kepala’ I Ketut tunian nimpug tendas cicinge baan batu. 16. nyuh kelapa’ Di tegale liu ada nyuh suba wayah. 17. ene ini’ Ene mula pragina ane paling bauda. 18. ento itu’ Ane ngajahin di sekolah, ento madan guru. 19. aba bawa’ Yen cai lakar mulih, ingetang aba laware. 20. idih minta’ Wayan ngelah uyah? Idih abedik lakar anggon nyangin jukut. D. KATA KASAR Kruna Kasar Kata kasar adalah kata yang rasa bahasanya kasar. Kata-kata kasar digunakan terutama dalam keadaan atau kondisi marah atau jengkel, sehingga sering digunakan dalam bertengkar, dalam bercacimaki Suasta 36. Namun belakangan ini kata-kata kasar juga sering digunakan diluar konteks bertengkar, seperti saat bercanda dan terkejut. Saat bercanda, penutur akan melihat lawan bicaranya sebelum bercanda menggunakan bahasa kasar, biasanya penutur telah memiliki hubungan yang dekat/akrab. Contohnya 1. pantet makan’ Mantet dogenan gaen ibane, sing ja seleg magae. 2. tidik makan’ Apa kar tidik nyai kemu? nganten ka umah jelema lacur. 3. segseg makan’ To suba segseg telahang, pang kanti puntedan batukayane. 4. bangka mati’ Bangka iba jani, wake sing peduli teken cai. 5. cai/ci kamu’ Cai jelema jele goba jele hati. 6. Cang saya’ Cang orahang ci jejeh? da mangid bungute mapeta nah. 7. mamelud tidur’ Bangunang iban caine, pragat mamelud dogen. 8. Iba kamu’ Leak iba, dadi wake dengenga? 9. nani kamu’ Nyebak bungut nanine dini, magedi nani ling jumah kolone. 10. sin keleng umpatan tabu, dll. Contoh di atas saya sajikan sedemikian rupa, bukan berarti saya mengajak pembaca semua untuk berkata-kata kasar. Marilah mencermani kasanah bahasa Bali dengan bijak, karena ini merupakan salah satu kekayaan budaya Bali. Walaupun ada pembagian kata-kata bahasa Bali berdasarkan rasa bahasanya, tidaklah berarti semua kata-kata dalam bahasa Bali memiliki rasa bahasa yang lengkap. Contohnya kata cunguh hidung’ memiliki alus singgih ungasan dan irung, namun tidak memiliki rasa bahasa alus sor, alus madia, maupun alus mider. Kata newek sendiri’ tidak memiliki rasa bahasa alus singgih, alus madia, maupun alus mider. Ia hanya memiliki rasa bahasa andap yaitu padidi. Hal inilah yang menyebabkan komunikasi dengan bahasa Bali sepertinya terganggu. Namun apabila telah memahami betul rasa bahasa Bali, maka gangguan yang dirasakan akan dapat dihilangkan, sebagaimana contoh-contoh pemakaian masing-masing yang disajikan di depan. Tampak benar pleksibelitas pemakaian kata-katanya sesuai dengan keadaan rasa bahasa yang dimiliki. Untuk merasakan rasa bahasa yang baik dan benar dalam suatu komunikasi, memang memerlukan latihan-latihan yang lebih sering. Dengan seringnya latihan maupun mendengar, maka rasa bahasa yang semula belum dirasakan perbedaan rasa bahasanya, secara berangsur-angsur akan dapat dirasakan. ~ Article view [23851] Uploaded bygung 0% found this document useful 0 votes1K views16 pagesDescription-Original Titlesor singgihCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes1K views16 pagesSor SinggihOriginal Titlesor singgihUploaded bygung Description-Full descriptionJump to Page You are on page 1of 16Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 6 to 14 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

sor singgih basa bali dan contohnya